Medan,-
Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam (GPI) menyatakan minimal 780 miliar rupiah pertahun perputaran uang narkoba di Sumatera Utara dalam rilis yang disampaikan ke media (27/5) kepada wartawan.
"Hitungan kita berdasarkan rilisan BNN bahwa ada 1 juta pengguna lebih narkoba di Sumatera Utara, jika ambil saja 30 % saja kita kalkulasikan menghabiskan 50 ribu rupiah tiap pekan untuk konsumsi narkoba itu. Berarti selama setahun ada 780 miliar rupiah "ujar Ahmad Daud.S.Sos, Kabid Sosial & Ekonomi Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Islam.
"Itu jika 300 ribu bagaimana jika kita kalikan setengah atau sesuai jumlah pengguna narkoba di Sumut yang disampaikan BNN maka perputaran uang di bisnis narkoba ini, maka jumlahnya adalah triliunan rupiah"lanjut alumni BEM FAKULTAS Ushuluddin IAIN/UIN Sumut ini.
"Tidak heran kemudian dengan jumlah putaran ratusan miliar tersebut banyak para warga Sumatera Utara berikut oknum aparatnya terlibat dalam jaringan peredaran tersebut".
"Ini kan bisnis cash money, gitu selesai diedarkan langsung dapat uang kontan, jadinya ya banyak tergiur".
"Artinya uang ratusan miliar hingga triliunan itu yang harusnya bisa menggerakkan ekonomi real di Sumut habis hanya untuk konsumsi obat terlarang. Ini kan sudah malapetaka".
"Tidak heran kita lihat kemudian oknum aparat banyak yang jadi pem back up peredaran ini walau ancamanya hukuman mati, tidak heran juga sekarang barak-barak narkoba banyak berserak di Sumatera Utara ini" jelas alumni Lembaga Dakwah Kampus ini.
"Kalau saja uang tersebut digunakan untuk membenahi sekolah atau pendidikan di Sumatera Utara misalnya maka tidak ada akan lagi kita dengar bangunan rusak atau fasilitas pendidikan kurang layak".
"Inilah sekarang kegemasan dan kecemasan kita, peredaran ini sudah lintas sektoral dan tempat dari mulai sekolah hingga clubbing. Tidak ada tempat yang aman lagi dari peredaran narkoba".
"Untuk itu kita meminta Kapolri segera mencopot Kapoldasu, dulu Pak Sutanto bisa memerintahkan judi di Sumut diberantas dan itu dilaksanakan Kapoldasu semasa beliau menjabat".
"Kini kita tantang Kapolri untuk menempatkan jenderal kepolisian yang bisa membasmi narkoba di Sumatera Utara ini".
"Kita juga sudah instruksikan PW dan PD - PD PII Sumatera Utara untuk melakukan "suara perlawanan" terhadap narkoba ini. GPI tidak akan bersikap pasif terhadap peredaran narkoba yang membunuh masa depan anak bangsa NKRI".
"Kita yakin masih ada petinggi kepolisian RI untuk membersihkan narkoba di Sumut ini. Pak Sigit jangan ragu untuk itu, kita dorong Pak Sigit untuk menempatkan orang yang tepat untuk memberantas narkoba di Sumatera Utara ini" tutup pria yang juga alumni Pelajar Islam Indonesia (PII) ini.(tim)
0 Komentar