PMII Kota Medan ke Wabup Deli Serdang : "Jangan Benturkan NU Dengan Al-Washliyah"


MEDAN,- 

Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Medan sangat menyayangkan pernyataan provokasi Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo yang menyebut Kabupaten Deli Serdang sebagai Kabupaten Nahdliyin.

Lom Lom Suwondo, menyebut hal itu saat menemui ratusan kader Al-Washliyah Sumatera Utara (Sumut) yang berunjuk rasa  berkaitan dengan persoalan bangunan Pemkab Deli Serdang yang berdiri di tanah Al-Washliyah.

Ketua PC PMII Kota Medan Dedi Arisandi Ritonga mengatakan pernyataan dari seorang pemimpin seharusnya mencerminkan kepribadian yang santun, berwibawa, serta mewakili semua elemen-elemen yang ada di tengah masyarakat.

“Jangan benturkan NU dengan Al-washliyah, pernyataan sikap Wakil Bupati Deli Serdang ini kurang tepat dan dapat mengganggu keberagaman yang ada di daerah Deli serdang yang selama ini terkenal dengan masyarakat yang toleran dan menghargai perbedaan,” kata Dedi, di Medan, Senin (26/5).

Menurut Dedi, apa yang disampaikan Wakil Bupati Deliserdang ini dapat menimbulkan konflik ditengah masyarakat mengingat masyarakat Deli Serdang terdiri dari beragam organisasi kemasyarakatan dan organisasi keagamaan.

“Di Deli Serdang ada organisasi Nahdlatul ulama, Al Washliyah, Al Ittihadiyah Muhammadiyah, matholiul Anwar dan ormas-ormas keagamaan lainnya. Kata Nahdliyin itu identik untuk sebutan untuk kader-kader NU, sementara kita mengetahui bersama bahwa dia bukan kader NU, tapi salah satu kader Al Washliyah,” ujarnya.  

“Maka sangat tidak pantas berkata dan mengklaim bahwa kabupaten ini adalah kabupaten Nahdliyin dan menapikan ormas-ormas keagamaan lain yang berada di daerah kabupaten Deli Serdang,” sambungnya.

Sebagai kader Nahdliyin, Dedi mengaku merasa dirugikan atas pernyataan sikap wakil bupati Deli Serdang ini, karena akan merugikan organisasi Nahdhatul ulama, apalagi Lom Lom Suwondo juga bukan bagian dari kader Nahdliyin atau NU.

“Pengurus Wilayah Nahdlatul ulama Sumatera utara, dan pengurus cabang Nahdlatul ulama Deli Serdang seharusnya memberikan pernyataan sikap atas pernyataan wakil bupati Deli Serdang ini karna lomlom bukan warga NU yang identik dengan sebutan masyarakat Nahdliyin,” sebutnya.

“Karena pernyataan wakil bupati bisa blunder dan menimbulkan gesekan antar ormas keagamaan di tengah masyarakat,” pungkasnya. (tim)

Posting Komentar

0 Komentar